Senin, 25 November 2013

Analogi Waktu dan Produktif


Ketika waktu terus berjalan dan masih terus berjalan namun waktu tak solid seperti langkahmu. Gontai dan kurang bergairah. Sebaliknya waktu tegar dan tak pernah goyang untuk melangkah. Ada suatu hal yang dapat diambil dari perputaran waktu teman.

Waktu dikaitkan dengan jam, sebagai media untuk kamu memastikan waktu, meski beberapa dari kita memiliki kemampuan memprediksi waktu dari cuaca atau letak matahari akibat adanya pergerakan bumi mengelilingi sumbunya. Jam berputar dan terus berputar terkecuali dalam kondisi kosong energi atau kehabisan baterai. Bagaimana jika kita slalu melangkah untuk maju seiring dengan berjalannya waktu? Sangat baik, bukan? Berjalanlah seperti perputaran jarum jam, ia slalu berputar ke kanan, tak pernah mundur untuk kembali ke kiri. Artinya, slalu berjalan ke arah yang positif. Karena kanan slalu dianalogikan dengan kebenaran. Seperti Islam yang menyeru untuk mendahulukan yang kanan daripada kiri dalam melakukan sesuatu.

 

Improvisasi Hati



Dua hari belakangan, otakku sangat tersibukkan oleh rancangan-rancangan esai yang sampai saat ini belum terselesaikan dengan baik. Seyogyanya, Mempromosikan Kekayaan Kebudayaan Indonesia itu tidak terlalu sulit. Karena ia ada di depan mata, kita hanya cukup mendeskripsikan dengan sentuhan persuasive yang memungkinkan pembaca kagum dan melirik Indonesia. Budaya-budaya Indonesia itu banyak ragamnya, mulai dari satu provinsi hingga provinsi lainnya. Wujud dari kekayaan kebudayaan Indonesia terletak dari suku-suku, rumah-rumah adatnya, pakaian adatnya, bahasanya, tari-tariannya, makanan dan keseniannya. Tentunya, setiap wujud